71 Tahun Nakba dan Bencana di Palestina

Sebagian orang Arab menyebut nakba lebih pantas disebut nakabaat (bencana berkesinambungan).
71 Tahun Nakba dan Bencana di Palestina
Pengusiran warga Palestina tahun 1948 (Hari Nakba)

Setiap tahun, sehari setelah ‘Israel’ merayakan ‘hari kemerdekaan’, orang-orang Palestina meneteskan air mata mengingat peristiwa bencana 15 Mei yang dikenal sebagai Hari Nakba 1948.

Peristiwa ini telah sepenuhnya mengubah kehidupan warga Palestina selama tujuh dekade terakhir, membawa mereka dari kehidupan damai dan nyaman di tanah mereka sendiri, yang akhirnya menjadi pengungsi dan harus bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk sumber makanan sehari-hari.

Menurut wartawan Palestina, Ahmed Abu Artema dalam artikelnya di Al-Jazeera, mengatakan, setiap tahun, Palestina akan menghitung berapa banyak orang yang menyaksikan peristiwa Nakba masih hidup.

Jelas, meskipun jumlah penduduk usia tua menurun setiap tahun tetapi ingatan tentang apa yang terjadi dalam tujuh dekade terakhir masih segar.

Ahmed menulis, kunci rumah generasi lama yang telah diusir Zionis diturunkan dari generasi ke generasi, ketika orang-orang Palestina berjuang untuk membawa pulang semua pengungsi.

Fitnah Zionis

Pada saat yang sama, Zionis-‘Israel’ terus melakukan apa pun untuk tidak mematuhi hukum internasional dan menerapkan Resolusi 194 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menetapkan hak pemulangan semua warga Palestina ke tanah air mereka.

Zionis-’Israel’ memenjarakan jutaan warga Palestina di balik tembok Tepi Barat dan Jalur Gaza serta mempertahankan minoritas Palestina dalam batas-batasnya.

‘Israel’ juga menyebarkan propaganda dongeng dan tuduhan palsu untuk mengaburkan hukum internasional dan melanjutkan pembunuhan orang-orang Palestina dengan mengklaim bahwa Palestina adalah negara yang tanahnya tidak berpenghuni atau pemilik.

Tetapi sensus yang dilakukan oleh Inggris tak lama setelah mereka menjajah Palestina tahun 1920, menunjukkan bahwa negara itu memiliki lebih dari 750.000 penduduk dan 11 persen dari mereka adalah orang Yahudi.

Zionis-’Israel’ mengklaim bahwa orang-orang Palestina meninggalkan tanah mereka ‘secara sukarela’ pada tahun 1948.

Ahmed mengutip sejarawan ‘Israel’ seperti Ilan Pappe yang membuktikan penghapusan etnis Palestina yang direncanakan dengan hati-hati oleh para pemimpin Zionis.

Instruksi yang jelas telah diberikan kepada pasukan militan Yahudi untuk menggunakan kekuatan, membombardir desa-desa, membakar dan menghancurkan daerah perumahan dan memasang merinding samar-samar di rumah-rumah untuk mengusir Palestina dan mencegah mereka kembali.

Kampanye eliminasi etnis besar-besaran berlanjut selama lebih dari tujuh bulan dan melihat total 800.000 warga Palestina diusir ke negara-negara tetangga, 531 desa hancur dan penurunan populasi di 11 lingkungan.

Bagi Pappe, ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.

Ahmed menambahkan, perjuangan Palestina adalah melawan agresi dan kebijakan apartheid ‘Israel’, bukan untuk penindasan dan penghapusan etnis Yahudi.

Pasca pengusiran besar-besaran warga Palestina tahun 1948, jutaan pengungsi masih berada di pengungsian karena Zionis ‘‘Israel’’ menolak hak mereka untuk kembali.

Baru-baru ini Liga Arab mengusulkan dilakukan pertukaran tanah. Setiap orang yang tanah, rumah, dan lahannya dirampas Zionis Yahudi, akan diganti tanah yang sama di negara pengungsiannya.

Pertukaran tanah ini juga pernah terbongkar hampir dua tahun silam lewat Palestine Paper yang dirilis Al-Jazeera. Palestine Paper adalah ribuan dokumen rapat dan komunikasi antara Otorita Palestina pimpinan Mahmud Abbas dengan penjajah Zionis Yahudi, yang dibocorkan oleh WikiLeaks. Di dalamnya termasuk pembicaraan orang-orang Mahmud Abbas yang mau menggadaikan hak rakyat Palestina untuk kembali, dengan tanah di negara lain. Bahkan, tanah kompleks Masjidil Aqsha pun termasuk yang menjadi bagian dari negosiasi.

Kembali ke Palestina

Hari Nakba atau bencana. Adalah sebutan yang diberikan oleh warga Palestina sehubungan dengan berdirinya negara ‘Israel’ pada 14 Mei 1948 oleh negara-negara besar imperialisme.

Sebagian orang Arab menyebut nakba lebih pantas disebut nakabaat (bencana berkesinambungan).

Hari Nakba diperingati setiap tanggal 14 Mei. Tahun lalu, tepatnya tanggal 15 Mei 2018, menandai 70 tahun Nakba 1948, hampir semua penduduk Palestina mendesak disingkirkan kekerasan dari rumah mereka oleh milisi Zionis. Selain itu, para pengungsi yang terusir, berusaha kembali ke rumah-rumah mereka dengan melakukan aksi long march ‘Kembali ke Palestina’ yang terjajah dalam sebuah kampanye berkelanjutan yang dijuluki Great Return of March atau juga disebut Aksi Kepulangan Akbar yang sampai hari ini telah menyebabkan lebih 250 orang Palestina gugur.*
DONASI VIA PAYPAL Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://domainkok.blogspot.com/. Terima kasih.
Newer Posts Newer Posts Older Posts Older Posts

More posts

Comments

Post a Comment